NILA MART

Budidaya terintegrasi ini digagas oleh Iim Gala Permana sejak 2019. Saat itu, ia ingin membeli bibit nila dari pedagang di Ciamis. Tapi, ia tidak bisa karena bukan langganan. Sebagian besar kebutuhan ikan nila di Ciamis, lanjutnya, dipasok dari Waduk Darma dan Waduk Saguling.
”Di situ saya berpikir, apa enggak bisa kita produksi sendiri ikan nila?” ucapnya. Apalagi, potensi air dari Gunung Sawal melimpah di Kawali. Bahkan, katanya, air tetap mengalir di musim kemarau. Banyak warga juga sudah punya kolam.
Sayangnya, mereka belum tahu cara budidaya yang ideal. Pakannya masih mengandalkan sisa bahan pangan. Setelah belajar tentang ikan nila dari pembudidaya lainnya, Iim mulai mengatur kepadatan kolam, menggunakan pakan pelet, serta menjaga kualitas ikan.
Hasilnya memuaskan. Warga lainnya perlahan mengikutinya. Beruntung, tokoh masyarakat setempat, H Wahyu, mendukungnya dan menawarkan ide Kampung Nila. Pemkab Ciamis pun menyambut gagasan itu dengan meresmikan Kampung Nila, pertengahan Desember 2021.
Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis serta Kementerian Kelautan dan Perikanan juga mendampingi mereka. Warga turut bermitra dengan pihak lainnya, seperti perusahaan pakan hingga petani milenial, program Pemprov Jabar.
Tidak berhenti di situ, sejumlah kolam warga mengadopsi teknologi, seperti memakai mesin pakan otomatis hingga kincir. Panen nila yang dulunya hitungan bulan, kini bisa harian. ”Hampir setiap hari ada panen di sini. Produksi dari sekitar 100 kolam bisa 2 kuintal per hari,” ujar Iim.
Potret salah satu kolam di Kampung Nila Kawali di Dusun Banjarwaru, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023). 
Potret salah satu kolam di Kampung Nila Kawali di Dusun Banjarwaru, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (16/2/2023).
Dengan harga jual Rp 22.000 per kg dan produksi 2 kuintal, potensi pendapatan di Kampung Nila per hari bisa Rp 4,4 juta atau Rp 132 juta dalam sebulan. Artinya, setahun, uang yang berputar di kampung itu bisa mencapai Rp 1,58 miliar, lebih tinggi dari dana desa. Fantastis.
Jumlah itu, lanjut Iim, masih bisa meningkat. Sebab, saat ini, warga baru memanfaatkan 3 hektar lahan untuk budidaya dari potensi 10 hektar. Ia bahkan mengaku mendapatkan permintaan 2 ton ikan nila per hari. Adapun produksi ikan nila di Ciamis pada 2021 tercatat 11.232 ton.
Meskipun masih sangat kecil, Kampung Nila Kawali turut menyumbang produksi ikan nila dalam skala nasional yang mencapai sekitar 1,4 juta ton pada 2021. ”Harapan kami, Ciamis mampu mandiri dengan ikan nila yang kualitasnya bagus dan bisa keluar daerah,” ucap Iim..


Share